"Kami sangat mendukung kesepakatan WBS ini, karena hal ini sesuai dengan prinsip-prinsip GCG yang diterapkan oleh Pelindo I dalam setiap aktivitas pekerjaan," ucap Dani.
Pembangunan Kawasan Pelabuhan ditandai dengan telah beroperasinya Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT) sejak 2019.
Terkait hal itu, Pelindo I pun gandeng tiga perusahaan yang memiliki bidang usaha berbeda yakni perusahaan logistik PT Transcon Indonesia, produsen semen PT Semen Indonesia Group (SIG), dan badan usaha pelabuhan PT Asinusa Putra Sekawan.
Pertama, mendukung sumber daya penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan jurnalisme serta pelatihan terkait kepelabuhanan yang diperlukan.
Fokus Pelindo I lainnya pada tahun 2021, menurut Dani adalah mengembangkan bisnis Marine Services.
Semakin banyak perusahaan dan investor yang menanamkan modalnya, aktivitas bongkar muat di KTMT tentu akan semakin meningkat.
Strategi lain, kata Dani, adalah mempercepat inovasi dan digitalisasi semua sektor.
Adapun bongkar muat peti kemas untuk tujuan ekspor-impor sebesar 557.983 TEUs, relatif stabil dibandingkan tahun sebelumnya.